Sejak
kapan manusia mempraktekkan manajemen?
¨ Sebagai
contoh, bangsa Mesir kuno yang hidup 5000 tahun yang lalu telah berhasil
membangun piramida. Salah satu piramida besar yang ada di Mesir untuk
menghormati raja-raja Cheop. Pembangunan piramida tersebut diperkirakan
membutuhkan tenaga kerja sebanyak 100.000 orang dan penyelesaiannya memerlukan
waktu 20 tahun (Kreitner,2007:32). Pencapaian luar biasa tersebut diduga
merupakan hasil dari sebuah manajemen yang sangat cermat.
Sejak
kapan praktik manajemen di Indonesia?
¨ Di
Indonesia praktik manajemen diperkirakan sudah berlangsung selama ratusan
tahun. Hal tersebut bisa dilihat dari pencapaian budaya bangsa Indonesia dimasa
lalu yang berhasil membangun Candi Borobudur (yang terletak didekat Magelang,
Jawa Tengah) tahun 824 M oleh para penganut Budha Mahayana pada masa
pemerintahan Wangsa Syailendra.
Universal
Process Approach
¨ Pendekatan
proses universal merupakan pendekatan yang paling tua dan paling populer dalam
pemikiran manajemen, pendekatan ini dikenal pula sebagai pendekatan fungsional
(functional approach).
¨ Menurut
pendekatan ini, administrasi seluruh organisasi baik organisasi pemerintah
maupun swasta, membutuhkan proses rasional yang sama.
¨ Salah
seorang tokoh terkemuka tentang pendekatan proses universal adalah Henry Fayol.
Pada tahun 1916 diusianya ke 75 Henry Fayol menerbitkan buku berjudul “Administration
Industrielle et Generale”.
¨ 14
Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol
1.
Division of Works (Pembagian kerja)
2.
Authorithy (Wewenang)
3.
Discipline (Disiplin)
4.
Unity of Command (Kesatuan perintah)
5.
Unity of Direction (Kesatuan arah)
6. Suordination of
Individual Interest to the General Interest (Meletakkan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi)
7. Remuneration
(Penggajian)
8. Centralization
(pemusatan wewenang)
9. Scalar chain (rantai
skalar)
10.
Order (Keteraturan)
11.
Equitty (Keadilan)
12.
Stability and Tenure of Personnel (Stabilitas tenaga kerja)
13.
Initiative (Inisiatif)
14. Esprit de Corps (Menghormati korps)
Tokoh lainnya yang berjasa dalam mengembangkan
scientic management adalah pasangan suami istri Frank Gilbert dan Lilian
Gilbert. Frank memfokuskan pada observasinya pada efisiensi kerja sedangkan
Lilian lebih mendalami sisi manusia dari para pekerja.
Frank dan Lilian sampai pada satu kesimpulan bahwa ketidakpuasan kerja para
karyawan bukan berasal dari sifat pekerjaan yang monoton melainkan karena pihak
manajemen kurang meiliki perhatian terhadap para karyawan. Kesimpulan ini
merupakan salah satu tonggak bagi lahirnya pendekatan baru dibidang manajemen
yang disebut behavioral approach.
Selanjutnya ada Henry L. Gantt, sumbangan Henry L. Gantt terhadap scientific management
adalah bagaimana mengembangkan suatu kepentingan yang saling menguntungkan
antara manajemen perusahaan dengan para karyawan agar diperoleh kerjasama yang
harmonis.
Selain itu sumbangan Gantt lainnya yaitu pembuatan grafik yang memungkinkan waktu
dan biaya dari suatu rencana atau program dapat divisualisasikan sehingga
memungkinkan dilakukannya pengemdalian manajemen yang lebih baik.
Behavioral
Approach
Pendekatan
perilaku mengakui pentingnya pola perilaku manusia didalam merumuskan gaya
manajerial yang memadai.
Tokoh
penting yang dianggap memberikan konstribusi yang palling besar bagi berkembang
nya pendekatan perilaku adalah Elton Mayo. Setelah melakukan penelitian
maka Mayo meyimpulkan bahwa peningkatan produktivitas karyawan bukan hanya
semata-mata diakibatkan oleh lingkungan fisik saja melainkan dipengaruhi pula
oleh faktor manusia.
Tokoh kedua yang
memberi sumbangan bagi perkembangan pendekatan ini adalah Mary Parker Folllett.
Salah satu kontribusi terbesarnya adalah kesimpulan dari hasil observasinya
bahwa kunci kinerja dari para manajer didalam melaksanakan tugasnya teretak
pada kemampuan mereka melukan koordinasi.
Tokoh ketiga yang memberikan kontribusi besar adalah Douglas McGregor. Ia
memformulasikan teori yang kenal dengan teori X dan Y. kedua asumsi teori
tersebut dituangkannya dalam buku yang berjudul “The Human Side of Enterprise”
McGregor menyatakan pada teori X:
- Manajer memiliki asumsi pesimis mengenai karyawan, bahwa bawahan yang
dipimpinnya pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan yang mereka kerjakan.
- bawahan kurang meiliki ambisi, menghindari tanggungjawab dan lebih senang
untuk diarahkan.
Teori Y menyatakan:
- bawahan adalah orang-orang yang menyukai pekerjaan mereka dan mereka juga
akan memperoleh kepuasan melalui pelaksanaan kerja yang baik.
- bawahan adalah orang-orang yang bisa memotivasi dirinya sendiri dan bisa
mengarahkan usahanya sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar