Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
1. Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna
a. Mampu mendorong efisiensi dalam produksi
Dalam pasar persaingan sempurna, penjual dan produsen berjumlah banyak, sehingga antar penjual atau produsen akan berusaha membuat produk dengan mutu yang baik dengan biaya sehemat mungkin.
b. Tidak memerlukan iklan
Karena barang dan jasa bersifat homogen (serba sama) maka para produsen atau penjual tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemasangan iklan. Percuma beriklan, karena memang barang dan jasa yang dijulal serba sama.
c. Pembeli dan penual bebas bertindak
Pasar persaigan sempurna memberikan keleluasaan bagi penjual untuk keluar masuk pasar kapan saja. Siapa saja yang memiliki modal bisa segera masuk sebagai penjual atau produsen, dan siapa saja yang merugi bisa segera keluar dari pasar. Demikian juga dengan pembeli, kapan saja pembeli bisa berbelanja kebutuhannya tanpa ada yang menghalangi.
d. Harga tidak dikendalikan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli
Pada pasar persaingan sempurna harga yang terbentuk benar-benar merupakan hasil tarik-menarik seluruh permintaan dan seluruh penawaran. Harga tidak dikendalikan oleh satu penjual yang bisa merugikan para pembeli. Harga juga tidak dikendalikan oleh satu penjual yang bisa merugikan para pembeli. Harga juga tidak dikendalikan oleh satu pembeli yang bisa merugikan para penjual.
e. Konflik antara kepentingan individu dan masyarakat tidak ada
2. Keburukan/kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk
Karena laba yang diperoleh produsen,penjual dalam pasar ini bersifat normal (secukupnya) maka produsen tidak mampu menyisihkan untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk. Dengan demikian, inovasi (penemuan baru) akan lambat diperoleh dalam pasar ini.
b. Terbatasnya Kebebasan memilih bagi pembeli
Karena barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen ( serba sama ) maka konsumen tidak bisa memilih sesuai selera dan tingkat pendapatannya. Sehingga konsumen akan cepat bosan.
c. Pekerja menerima upah atau gaji rendah
Demi efisiensi biaya produksi, kadang kala produsen atau penjual memberikan upah atau gaji pekerjanya rendah.
d. Distribusi pendapatan tidak selalu rata